Situs Warungboto : Kawasan Mandi Sang Raja
Berawal dari postingan foto pranikah (prewedding) nya Mbak Kahiyang dan Mas Bobby, ada satu foto yang kukira itu berlokasi di Taman Sari, alasannya ialah memang menyerupai sih, dan sesudah kukulik kulik eh ternyata bukan, tempat itu ialah Situs Warungboto.
FYI, situs Warungboto ini punya sejarah yang berafiliasi dengan berdirinya Keraton Yogyakarta lho. Infonya, dahulu situs Warungboto dikenal sebagai Pesanggrahan Rejawinangun. Diketahui, jika situs Warungboto atau yang dahulu dikenal dengan Pesanggrahan Rejawinangun dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono II.
Fakta itu pun tertulis dalam goresan pena JF Walrofen van Nes tahun 1884 yang berjudul Tidjschriff voor Nederlandsch Indie, Babad Momana serta Serat Rerenggan. Dijelaskan, jika Pesanggrahan Rejawinangun mulai dibangun pada tahun 1711 Jw (1785 M) yang merupakan karya putra mahkota yaitu KGPAA Hamengkunegara, kelak pada tahun 1792 naik tahta bergelar Sri Sultan Hamengku Buwana II.
Seperti situs Tamansari, Pesanggrahan Rejawinangun juga menjadi tempat peristirahatan sekaligus pemandian bagi Raja dan keluarganya. Secara administratif, situs ini berada di perbatasan antara Kelurahan Rejawinangun, Kecamatan Kotagede dan Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharja, Kota Yogyakarta, Daerah spesial Yogyakarta. Lebih tepatnya monggo dilihat di peta, di bab bawah postingan ini.
Nah berhubung kita lagi di Jogja dan nginepnya di tempat Timoho yang notabene tidak mengecewakan bersahabat dengan lokasi, kita pun meluncur sore sore kesana. Kita sengaja dateng sore biar enggak panas dan siapa tahu dapat menikmati sunset anggun di lokasi.
Untuk menuju ke Lokasi, saya pakai angkutan online, simpel banget dijangkau alasannya ialah terletak persis di samping jalan raya.
Btw, meski persis di samping jalan, ternyata jalan masuknya lewat kampung, dapat sih jika nekat nerobos pagar, tapi alasannya ialah bawa anak, saya pun jalan lewat gang barokah yang ada di sebelah situs ini, yaa jalan kaki sekitar 100 meter lah. Gang nya tidak mengecewakan lebar, di sinilah kendaraan kendaraan pengunjung diparkir.
Ternyata tidak ada tiket masuknya lho, hanya bayar parkir aja, misal bawa kendaraan. Kondisi sore ini tidak mengecewakan rame, ada satu group pula yang lagi foto prewedding, tampaknya terinspirasi juga dari Mbak Kahiyang ya, heuheuheu.
Komplek situs ini kecil sih, bila dibandingkan dengan Tamansari, dan terlihat kurang terawat meskipun sudah dipugar. Semoga kedepannya, ada pengelolaan yang lebih baik ya. Lumayan khan dapat sekalian membuka lapangan kerja warga setempat. Sudah mulai populer lho spot ini :)
Situs yang berbatasan dengan Sungai Gajah Wong ini terbuat dari watu bata tanpa struktur kayu. Dindingnya tebal menyerupai Taman Sari dan terdiri atas lorong-lorong yang saling terhubung. Bangunan itu juga mempunyai dua kolam di tengah berbentuk bundar dan persegi yang dulunya menjadi tempat mandi raja dan kerabatnya.
Nah jika kalian pengen foto foto di sini juga, silakan cermati lokasinya di peta di bawah ini, oia jangan lupa, selalu jaga kebersihan :)
Nah jika kalian pengen foto foto di sini juga, silakan cermati lokasinya di peta di bawah ini, oia jangan lupa, selalu jaga kebersihan :)
.