Musim Hujan Datang - Perhatikan Cara Anda Mengendarai Kendaraan Beroda Empat Disaat Hujan
Seharusnya isu terkini hujan di Indonesia dimulai pada bulan yang berakhiran "ber", yakni September, Oktober, November dan Desember.
Dan biasanya isu terkini hujan tiba pada awal bulan Oktober hingga masuk bulan April tahun berikutnya.
Jadi, pada dasarnya ketika ini kita telah memasuki isu terkini hujan, dan kita membutuhkan beberapa persiapan untuk menghadapi datangnya isu terkini hujan ini.
Lihat: Kelebihan dan Kekurangan Membeli Mobil Baru dan Mobil Bekas
Baik itu ketahanan fisik supaya kita tidak gampang jatuh sakit (lihat: pancaroba, penyakit dan tips pencegahannya) dan lain sebagainya.
Namun kali ini, kami dari Awambicara akan menawarkan beberapa tips atau cara menghadapi isu terkini hujan, terutama bagi Anda yang biasa beraktivitas memakai kendaraan pribadi, khususnya mobil.
Musim hujan, sanggup dikatakan sebagai salah satu musuh utama para pengendara kendaraan bermotor, baik itu roda dua (motor) maupun roda empat (mobil).
Mengendarai motor atau kendaraan beroda empat ketika isu terkini hujan sanggup jadi sangat menakutkan sekaligus berbahaya.
Dimana kita akan menghadapi kondisi jalan yang licin, curah hujan yang tinggi sehingga menghalangi dan membatasi jarak pandang, hingga drainase yang kurang baik.
Apalagi ditambah dengan kondisi jalan yang tidak mulus, berlobang, sanggup jadi hambatan tersendiri bagi para pengendara.
Belum lagi situasi kemudian lintas yang padat, sanggup menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara yang harus diantisipasi.
Menghadapi isu terkini hujan ini, Anda yang biasa bepergian memakai kendaraan langsung baiknya mempersiapkan diri Anda, baik dalam hal kelengkapan berkendara maupun cara Anda mengendarai kendaraan pada ketika kondisi hujan.
Berikut ini kami akan menawarkan cara kondusif mengendari kendaraan beroda empat pada ketika hujan dan memastikan perjalanan Anda menjadi aman, nyaman dan selamat hingga tujuan.
Sebelum Anda bepergian, baik itu menuju kantor atau ketempat lainnya, ada baiknya Anda memastikan kondisi kendaraan beroda empat Anda dalam keadaan prima.
Baik itu keadaan mesin, ban, wiper, lampu-lampu kendaraan beroda empat dan sebagainya.
Yang pertama sekali Anda perhatikan yaitu mengecek keadaan tekanan udara pada ban kendaraan beroda empat Anda, apakah dalam keadaan normal atau tidak.
Walaupun pada ketika Anda akan berangkat kerja dengan kendaraan beroda empat keadaan cuaca cerah atau tidak ada gejala hari akan hujan.
Karena, memastikan tekanan udara ban kendaraan beroda empat dan keadaan normal ini yaitu suatu keharusan, terlebih lagi pada ketika isu terkini hujan.
Tekanan udara dalam ban kendaraan beroda empat ini penting dilakukan supaya Anda terhindar dari keadaan kendaraan beroda empat melayang ketika dikemudikan dan menciptakan kendaraan Anda tergelincir.
Baca: Tilang Elektronik (E-TLE) - eTilang
Selain itu, perhatikan juga keadaan ban kendaraan beroda empat Anda, jangan pernah Anda mengambil resiko dengan mengendarai kendaraan beroda empat dalam keadaan ban nya sudah menipis, apalagi hingga terlihat benang putihnya.
Karena ban kendaraan beroda empat yang menipis ini akan gampang menciptakan kendaraan beroda empat Anda gampang tergelincir, dan itu tidak hanya terjadi pada kondisi hujan saja, tapi juga pada ketika cuaca normal atau panas.
Bahkan pada kondisi panas, ban kendaraan beroda empat yang dalam kondisi tipis tadi, rentang untuk pecah ditengah jalan, yang tentu saja akan sangat membahayakan diri Anda, apalagi pada ketika mengendarai kendaraan beroda empat dengan kecepatan tinggi.
Setelah Anda memastikan bahwa keadaan ban kendaraan beroda empat baik itu tekanan udara maupun kondisi bannya sudah prima, jangan lupa juga untuk mengecek beling mobil, wiper dan air wiper kendaraan beroda empat Anda.
Jangan hingga pandangan Anda terhalang jawaban wiper yang tidak bekerja dengan baik ataupun karetnya sudah terlalu tipis hingga tidak sanggup menyapu air yang mengenai beling dengan sempurna.
Anda juga harus memperhatikan air wiper yang ada direservoir, apakah masih penuh atau sudah harus segera diisi.
Walaupun Anda yaitu seorang sopir yang berpengalaman dan piawai ketika menyetir mobil, serta Anda sudah terbiasa dan percaya diri menempuh perjalanan dalam kondisi hujan lebat, namun tetap saja Anda harus mengantisipasi segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Juga perlu diperhatikan, menyetir kendaraan beroda empat bukan hanya ihwal kepiawaian, tapi juga ihwal kehati-hatian dan persiapan-persiapan yang diperlukan. Itu yang penting.
Karena itu, perhatikan dan selalu berkendara secara kondusif pada ketika hujan, jangan hingga pandangan Anda terhalang hanya lantaran Anda lupa mengganti karet wiper atau mengisi air wiper.
Yang harus Anda lakukan sebelum menyetir kendaraan beroda empat ketika hujan lebat yaitu dengan membersihkan beling kendaraan beroda empat potongan depan dan belakang dari banyak sekali kotoran yang menempel.
Anda sanggup mengisi reservoir dengan cairan pembersih atau air sabun, atau air khusus pembersih beling (water cleansing) supaya air cepat kering tersapu wiper ketika hujan deras.
Selain air hujan lebat yang mengenai beling dan menghalangi pandangan kita ketika mengendarai mobil, yang perlu juga diperhatikan yaitu beling kendaraan beroda empat yang berembun ketika hujan.
Cara mengantisipasi beling kendaraan beroda empat yang berembun ini sangat mudah, cukup hidupkan AC (air conditioner) kendaraan beroda empat Anda, maka embun yang menutupi beling dan menghalangi pandangan ketika menyetir dikala hujan akan hilang dengan sendirinya.
Apabila hal itu tidak memungkinkan, entah lantaran kendaraan beroda empat Anda tidak mempunyai AC atau AC nya rusak, Anda sanggup melakukannya dengan sedikit membuka beling kendaraan beroda empat Anda supaya fatwa udara berjalan didalam kendaraan beroda empat Anda, sehingga ruangan dalam kendaraan beroda empat tidak lembab dan embun yang menghalangi pandangan ketika mengemudi pun akan hilang.
Periksa keadaan semua lampu kendaraan beroda empat Anda dan pastikan dalam kondisi normal atau berfungsi sebagaimana mestinya.
Lampu kendaraan beroda empat sanggup menjadi salah satu alat yang paling utama yang akan Anda gunakan ketika berkendara disaat hujan lebat.
Pada ketika hujan lebat, jarak pandang kita sangat terbatas, dan kita sanggup melihat hanya dalam jarak beberapa meter saja.
Karena itu, lampu kendaraan beroda empat sanggup menjadi sarana untuk mengetahui dan juga memperjelas apa yang ada di depan kita. Sekaligus sebagai pemberi tanda atau peringatan kepada kendaraan beroda empat yang berlawanan arah dengan kita.
Dan cara yang paling kondusif menyetir kendaraan beroda empat ketika hujan yaitu dengan memastikan semua kondisi lampu kendaraan beroda empat berfungsi dengan baik.
Periksa dan cek kondisi lampu utama (head lamp) kendaraan beroda empat Anda. Baik itu untuk lampu jauh maupun lampu dekat, lampu reting/ sign (tanda) dan lampu hazard/ darurat.
Pastikan semua lampu-lampu tersebut berfungsi dengan baik.
Selain itu, cek juga potongan pelindung lampu, apakah dalam kondisi higienis dari kotoran atau tidak, serta cek juga apakah beling atau mika pelindung lampu kendaraan beroda empat Anda sudah buram dan perlu segera diganti, lantaran hal ini sanggup mengurangi tingkat kejelasan dari sinar lampu itu sendiri.
Jangan lupa pula untuk mengecek arah sorotan lampu, ibarat lampu utama misalnya, jangan hingga lampu dekatnya menyorot agak tinggi keatas sehingga ibarat menjadi lampu jauh.
Biasanya ini terjadi pada kendaraan beroda empat yang sudah tua, supaya sinar lampu utama kendaraan beroda empat Anda tidak mengganggu penglihatan pengemudi kendaraan beroda empat lain yang ada didepan Anda.
Sebab, dalam kondisi hujan, semua permasalahan dan gangguan ketika menyetir kendaraan beroda empat dialami oleh semua pengemudi mobil, tidak hanya Anda saja.
Lihat juga: Cara Merawat Cat Mobil Agar Tetap Kinclong
Jaga jarak kendaraan beroda empat Anda lebih jauh dengan kendaraan didepan Anda ketika hujan lebat.
Pada ketika kondisi hujan, selain kondisi jalan yang licin, konsentrasi menyetir juga sedikit terganggu, serta jarak pandang Anda menjadi sangat terbatas.
Apalagi Anda kebetulan mengendarai kendaraan beroda empat dalam keadaan hujan lebat dan pada malam hari, atau mungkin pada siang hari namun langit menjadi gelap dan hujan turun dengan sangat derasnya.
Terkadang, walaupun langit tidak begitu gelap, namun lebatnya hujan juga sanggup menciptakan suasana menjadi gelap dan pandangan Anda terbatas.
Maka kondisi ini mengharuskan Anda untuk lebih berhati-hati dalam berkendara.
Salah satu cara berkendara dengan kondusif disaat hujan lebat yaitu dengan menjaga jarak kendaraan beroda empat Anda dengan kendaraan yang ada didepan Anda di atas jarak normal.
Biarkan kendaraan beroda empat di depan Anda berada cukup jauh dari kendaraan beroda empat Anda, dengan jarak sekitar 15 hingga 20 meter atau sekitar 8 detik dari kendaraan beroda empat Anda, atau bahkan hingga di luar jarak pandang Anda.
Saat hujan lebat, jarak pandang Anda benar-benar terbatasi, selain itu kondisi jalan yang licin juga sanggup menciptakan berkendara Anda sangat berbahaya.
Karena itu, jangan mengemudikan kendaraan beroda empat terlalu pinggir ketika hujan lebat, baik itu terlalu pinggir ke kiri (trotoar) atau terlalu pinggir di kanan hingga pembatas tengah jalan untuk jalan dua arah.
Jalanan juga biasanya gampang rusak dan keropos pada ketika isu terkini hujan, dan setiap struktur jalan biasanya juga tidak selalu sama, yang biasanya makin ke pinggir makin tidak rata dan rusak.
Yang mana struktur jalan biasanya dibentuk agak cembung, yakni potongan tengah jalan lebih tinggi dibandingkan potongan pinggir jalan.
Hal ini dimaksudkan supaya air tidak tergenang ditengah jalan, namun mengalir ketepi jalan dan masuk ke drainase.
Sehingga pada kondisi jalan raya yang drainasenya tidak berfungsi dengan baik, biasanya akan menimbulkan genangan air disisi atau tepi jalan, ketika sedang hujan lebat.
Cara menyetir kendaraan beroda empat untuk mengantisipasi kondisi jalan yang ibarat ini yaitu dengan tidak mengendarai kendaraan beroda empat Anda di potongan sisi tepi jalan.
Untuk itu, pilihlah potongan tengah jalan ketika Anda berkendara, alasannya pada potongan tengah jalan ini struktur nya dibentuk lebih tinggi dari sisi jalan, jadi lebih kering atau tidak tergenangan air terlalu dalam.
Anda tidak sanggup melihat kondisi aspal yang tergenang air tersebut, sehingga apabila terdapat lobang yang dalam atau kontur aspal yang lemah, sanggup menimbulkan kendaraan beroda empat Anda terperosok lobang atau keluar dari tubuh jalan, bahkan bukan mustahil kendaraan beroda empat Anda akan terbalik.
Bahkan sanggup saja menghantam lobang yang cukup dalam yang tidak terlihat lantaran adanya genangan air, apalagi kalau marka pembatas jalan tidak terlalu terang terlihat.
Apabila Anda melewati jalanan yang memang sudah sering Anda lalui dan Anda mengetahui persis keadaan kondisi jalan tersebut, mungkin hal ini tidak terlalu Anda perhatikan.
Namun, apabila Anda melalui jalan yang sangat jarang atau bahkan mungkin tidak pernah Anda lalui sebelumnya, maka lebih berhati-hatilah ketika Anda menyetir dengan mencurigai genangan air dan selokan.
Anda harus tetap memperhatikan kondisi jalan, lubang dijalan, genangan air, hingga selokan, supaya Anda tidak terjebak atau terperosok di dalamnya.
Acuan yang sanggup Anda pilih yaitu pembatas jalan atau marka batas jalan.
Dan apabila marka batas jalan ini pun tidak terlihat jelas, maka ada baiknya Anda mengurangi kecepatan kendaraan beroda empat Anda ketika melewati genangan air di jalan.
Selain itu, Anda juga harus berhati-hati ketika melewati jalan yang dibagian kanan atau kirinya ada sungai yang meluap.
Sudah banyak informasi ihwal kecelakaan kendaraan beroda empat yang terjebak jawaban fatwa air sungai yang meluap ke jalan, dan kendaraan beroda empat yang melintas terseret arus.
Selalu perhatikan hal ini, lantaran sangat berbahaya dan berisiko fatal, yang sanggup menimbulkan kendaraan Anda terbawa arus ke sungai.
Yang terbaik dan paling kondusif yang sanggup Anda lakukan yaitu berhenti ketika hujan benar-benar lebat dan menciptakan jarak pandang Anda menjadi semakin pendek.
Jarak pandang ketika berkendara yaitu merupakan contoh keselamatan berkendara pada ketika hujan lebat.
Jika jarak pandang Anda hanya 1 meter saja, maka sudah barang tentu menyetir dalam keadaan ini sangat berbahaya.
Sehingga sudah sepatutnyalah Anda menepi atau berhenti mengemudi.
Ketika Anda berhenti, apabila memungkinkan, hindari berhenti ditepi jalan raya, namun carilah daerah parkir yang keluar dari jalan raya, contohnya di teras-teras toko/ ruko atau diparkiran pusat perbelanjaan.
Namun apabila tidak memungkinkan, maka berhentilah ditepi jalan raya dengan tetap menyalakan lampu hazard kendaraan beroda empat Anda.
Hal ini dilakukan untuk memberitahukan kepada pengendara lain, bahwa Anda sedang menepi dan berhenti, sehingga akan mengurangi resiko Anda ditabrak dari belakang.
Selain jarak pandang, kondisi jalan juga menjadi salah satu pertimbangan penting.
Apabila Anda belum mengetahui kondisi jalan yang banyak tergenang air hujan, dan Anda tidak merasa nyaman dalam mengendalikan kendaraan, ibarat setir sering tertarik ke arah kiri atau kanan jawaban jalan licin, ada baiknya juga Anda segera menepi dan berhenti demi keselamatan Anda sendiri.
Menyetir dalam kondisi hujan lebat, selain tidak nyaman, yang disebabkan oleh jarak pandang yang terbatas, kondisi jalan yang licin dan tergenang air, juga sanggup sangat membahayakan.
Oleh lantaran itu, apabila keperluan Andapun tidak terlalu mendesak dan penting, maka segala keperluan Anda sanggup Anda tunda terlebih dahulu seraya menunggu hujan reda.
Anda juga sanggup mengecek cuaca dengan melihat keluar atau mencari informasi ihwal prakiraan cuaca baik dengan mendengar prakiraan cuaca diradio ataupun menontonnya di siaran televisi.
Baca juga: Cara Menghitung Pajak Kendaraan Bermotor dan Dendanya
Perhatikan cara Anda mengendarai kendaraan baik itu kendaraan beroda empat ataupun motor dikala hujan.
Mengendarai kendaraan kendaraan beroda empat ataupun motor, baik itu pada kondisi cuaca normal maupun ketika hujan Anda tetap harus berhati-hati.
Akan tetapi, ketika kondisi hujan, tingkat kehati-hatian Anda harus lebih tinggi lagi, alasannya resiko berkendaranya pun semakin tinggi.
Patuhi semua rambu kemudian lintas dan marka jalan, kedisiplinan Anda terhadap peraturan kemudian lintas dan kepekaan Anda akan kondisi jalan serta kendaraan juga sama penting.
Satu hal yang tidak sanggup dilawan didunia ini yaitu kondisi alam.
Anda tidaklah lebih mahir dari apa yang ada alam ini, gedung bertingkat, kapal-kapal tangker atau bahkan sebuah kota dalam sekejap hilang kalau Alam sudah bergejolak.
Apabila memang sudah sangat tidak memungkinkan untuk menyetir kendaraan beroda empat di bawah guyuran hujan lebat, maka lebih baik berhenti dan menunda perjalanan demi keamanan dan keselamatan Anda sendiri. Semoga bermanfaat dan Terimakasih! Sumber https://www.awambicara.id/
Dan biasanya isu terkini hujan tiba pada awal bulan Oktober hingga masuk bulan April tahun berikutnya.
Jadi, pada dasarnya ketika ini kita telah memasuki isu terkini hujan, dan kita membutuhkan beberapa persiapan untuk menghadapi datangnya isu terkini hujan ini.
Lihat: Kelebihan dan Kekurangan Membeli Mobil Baru dan Mobil Bekas
Baik itu ketahanan fisik supaya kita tidak gampang jatuh sakit (lihat: pancaroba, penyakit dan tips pencegahannya) dan lain sebagainya.
Namun kali ini, kami dari Awambicara akan menawarkan beberapa tips atau cara menghadapi isu terkini hujan, terutama bagi Anda yang biasa beraktivitas memakai kendaraan pribadi, khususnya mobil.
Musim hujan, sanggup dikatakan sebagai salah satu musuh utama para pengendara kendaraan bermotor, baik itu roda dua (motor) maupun roda empat (mobil).
Mengendarai Mobil Disaat Hujan
Mengendarai motor atau kendaraan beroda empat ketika isu terkini hujan sanggup jadi sangat menakutkan sekaligus berbahaya.
Dimana kita akan menghadapi kondisi jalan yang licin, curah hujan yang tinggi sehingga menghalangi dan membatasi jarak pandang, hingga drainase yang kurang baik.
Apalagi ditambah dengan kondisi jalan yang tidak mulus, berlobang, sanggup jadi hambatan tersendiri bagi para pengendara.
Belum lagi situasi kemudian lintas yang padat, sanggup menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara yang harus diantisipasi.
Menghadapi isu terkini hujan ini, Anda yang biasa bepergian memakai kendaraan langsung baiknya mempersiapkan diri Anda, baik dalam hal kelengkapan berkendara maupun cara Anda mengendarai kendaraan pada ketika kondisi hujan.
Berikut ini kami akan menawarkan cara kondusif mengendari kendaraan beroda empat pada ketika hujan dan memastikan perjalanan Anda menjadi aman, nyaman dan selamat hingga tujuan.
Cara menyetir kendaraan beroda empat disaat hujan
1. Cek Kondisi Mobil
Sebelum Anda bepergian, baik itu menuju kantor atau ketempat lainnya, ada baiknya Anda memastikan kondisi kendaraan beroda empat Anda dalam keadaan prima.
Baik itu keadaan mesin, ban, wiper, lampu-lampu kendaraan beroda empat dan sebagainya.
a. Cek kondisi tekanan udara ban mobil
Yang pertama sekali Anda perhatikan yaitu mengecek keadaan tekanan udara pada ban kendaraan beroda empat Anda, apakah dalam keadaan normal atau tidak.
Walaupun pada ketika Anda akan berangkat kerja dengan kendaraan beroda empat keadaan cuaca cerah atau tidak ada gejala hari akan hujan.
Karena, memastikan tekanan udara ban kendaraan beroda empat dan keadaan normal ini yaitu suatu keharusan, terlebih lagi pada ketika isu terkini hujan.
Tekanan udara dalam ban kendaraan beroda empat ini penting dilakukan supaya Anda terhindar dari keadaan kendaraan beroda empat melayang ketika dikemudikan dan menciptakan kendaraan Anda tergelincir.
Baca: Tilang Elektronik (E-TLE) - eTilang
b. Cek kondisi ban kendaraan beroda empat apakah sudah menipis atau belum
Selain itu, perhatikan juga keadaan ban kendaraan beroda empat Anda, jangan pernah Anda mengambil resiko dengan mengendarai kendaraan beroda empat dalam keadaan ban nya sudah menipis, apalagi hingga terlihat benang putihnya.
Karena ban kendaraan beroda empat yang menipis ini akan gampang menciptakan kendaraan beroda empat Anda gampang tergelincir, dan itu tidak hanya terjadi pada kondisi hujan saja, tapi juga pada ketika cuaca normal atau panas.
Bahkan pada kondisi panas, ban kendaraan beroda empat yang dalam kondisi tipis tadi, rentang untuk pecah ditengah jalan, yang tentu saja akan sangat membahayakan diri Anda, apalagi pada ketika mengendarai kendaraan beroda empat dengan kecepatan tinggi.
c. Cek beling mobil, wiper dan air wiper mobil
Setelah Anda memastikan bahwa keadaan ban kendaraan beroda empat baik itu tekanan udara maupun kondisi bannya sudah prima, jangan lupa juga untuk mengecek beling mobil, wiper dan air wiper kendaraan beroda empat Anda.
Jangan hingga pandangan Anda terhalang jawaban wiper yang tidak bekerja dengan baik ataupun karetnya sudah terlalu tipis hingga tidak sanggup menyapu air yang mengenai beling dengan sempurna.
Anda juga harus memperhatikan air wiper yang ada direservoir, apakah masih penuh atau sudah harus segera diisi.
Walaupun Anda yaitu seorang sopir yang berpengalaman dan piawai ketika menyetir mobil, serta Anda sudah terbiasa dan percaya diri menempuh perjalanan dalam kondisi hujan lebat, namun tetap saja Anda harus mengantisipasi segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Juga perlu diperhatikan, menyetir kendaraan beroda empat bukan hanya ihwal kepiawaian, tapi juga ihwal kehati-hatian dan persiapan-persiapan yang diperlukan. Itu yang penting.
Karena itu, perhatikan dan selalu berkendara secara kondusif pada ketika hujan, jangan hingga pandangan Anda terhalang hanya lantaran Anda lupa mengganti karet wiper atau mengisi air wiper.
Yang harus Anda lakukan sebelum menyetir kendaraan beroda empat ketika hujan lebat yaitu dengan membersihkan beling kendaraan beroda empat potongan depan dan belakang dari banyak sekali kotoran yang menempel.
Anda sanggup mengisi reservoir dengan cairan pembersih atau air sabun, atau air khusus pembersih beling (water cleansing) supaya air cepat kering tersapu wiper ketika hujan deras.
Selain air hujan lebat yang mengenai beling dan menghalangi pandangan kita ketika mengendarai mobil, yang perlu juga diperhatikan yaitu beling kendaraan beroda empat yang berembun ketika hujan.
Cara mengantisipasi beling kendaraan beroda empat yang berembun ini sangat mudah, cukup hidupkan AC (air conditioner) kendaraan beroda empat Anda, maka embun yang menutupi beling dan menghalangi pandangan ketika menyetir dikala hujan akan hilang dengan sendirinya.
Apabila hal itu tidak memungkinkan, entah lantaran kendaraan beroda empat Anda tidak mempunyai AC atau AC nya rusak, Anda sanggup melakukannya dengan sedikit membuka beling kendaraan beroda empat Anda supaya fatwa udara berjalan didalam kendaraan beroda empat Anda, sehingga ruangan dalam kendaraan beroda empat tidak lembab dan embun yang menghalangi pandangan ketika mengemudi pun akan hilang.
d. Cek dan ricek kondisi semua lampu mobil
Periksa keadaan semua lampu kendaraan beroda empat Anda dan pastikan dalam kondisi normal atau berfungsi sebagaimana mestinya.
Lampu kendaraan beroda empat sanggup menjadi salah satu alat yang paling utama yang akan Anda gunakan ketika berkendara disaat hujan lebat.
Pada ketika hujan lebat, jarak pandang kita sangat terbatas, dan kita sanggup melihat hanya dalam jarak beberapa meter saja.
Karena itu, lampu kendaraan beroda empat sanggup menjadi sarana untuk mengetahui dan juga memperjelas apa yang ada di depan kita. Sekaligus sebagai pemberi tanda atau peringatan kepada kendaraan beroda empat yang berlawanan arah dengan kita.
Dan cara yang paling kondusif menyetir kendaraan beroda empat ketika hujan yaitu dengan memastikan semua kondisi lampu kendaraan beroda empat berfungsi dengan baik.
Periksa dan cek kondisi lampu utama (head lamp) kendaraan beroda empat Anda. Baik itu untuk lampu jauh maupun lampu dekat, lampu reting/ sign (tanda) dan lampu hazard/ darurat.
Pastikan semua lampu-lampu tersebut berfungsi dengan baik.
Selain itu, cek juga potongan pelindung lampu, apakah dalam kondisi higienis dari kotoran atau tidak, serta cek juga apakah beling atau mika pelindung lampu kendaraan beroda empat Anda sudah buram dan perlu segera diganti, lantaran hal ini sanggup mengurangi tingkat kejelasan dari sinar lampu itu sendiri.
Jangan lupa pula untuk mengecek arah sorotan lampu, ibarat lampu utama misalnya, jangan hingga lampu dekatnya menyorot agak tinggi keatas sehingga ibarat menjadi lampu jauh.
Biasanya ini terjadi pada kendaraan beroda empat yang sudah tua, supaya sinar lampu utama kendaraan beroda empat Anda tidak mengganggu penglihatan pengemudi kendaraan beroda empat lain yang ada didepan Anda.
Sebab, dalam kondisi hujan, semua permasalahan dan gangguan ketika menyetir kendaraan beroda empat dialami oleh semua pengemudi mobil, tidak hanya Anda saja.
Lihat juga: Cara Merawat Cat Mobil Agar Tetap Kinclong
2. Menjaga Jarak Antar Kendaran Agar Lebih Jauh
Jaga jarak kendaraan beroda empat Anda lebih jauh dengan kendaraan didepan Anda ketika hujan lebat.
Pada ketika kondisi hujan, selain kondisi jalan yang licin, konsentrasi menyetir juga sedikit terganggu, serta jarak pandang Anda menjadi sangat terbatas.
Apalagi Anda kebetulan mengendarai kendaraan beroda empat dalam keadaan hujan lebat dan pada malam hari, atau mungkin pada siang hari namun langit menjadi gelap dan hujan turun dengan sangat derasnya.
Terkadang, walaupun langit tidak begitu gelap, namun lebatnya hujan juga sanggup menciptakan suasana menjadi gelap dan pandangan Anda terbatas.
Maka kondisi ini mengharuskan Anda untuk lebih berhati-hati dalam berkendara.
Salah satu cara berkendara dengan kondusif disaat hujan lebat yaitu dengan menjaga jarak kendaraan beroda empat Anda dengan kendaraan yang ada didepan Anda di atas jarak normal.
Biarkan kendaraan beroda empat di depan Anda berada cukup jauh dari kendaraan beroda empat Anda, dengan jarak sekitar 15 hingga 20 meter atau sekitar 8 detik dari kendaraan beroda empat Anda, atau bahkan hingga di luar jarak pandang Anda.
3. Jangan Menyetir Mobil di Tepi Jalan
Saat hujan lebat, jarak pandang Anda benar-benar terbatasi, selain itu kondisi jalan yang licin juga sanggup menciptakan berkendara Anda sangat berbahaya.
Karena itu, jangan mengemudikan kendaraan beroda empat terlalu pinggir ketika hujan lebat, baik itu terlalu pinggir ke kiri (trotoar) atau terlalu pinggir di kanan hingga pembatas tengah jalan untuk jalan dua arah.
Jalanan juga biasanya gampang rusak dan keropos pada ketika isu terkini hujan, dan setiap struktur jalan biasanya juga tidak selalu sama, yang biasanya makin ke pinggir makin tidak rata dan rusak.
Yang mana struktur jalan biasanya dibentuk agak cembung, yakni potongan tengah jalan lebih tinggi dibandingkan potongan pinggir jalan.
Hal ini dimaksudkan supaya air tidak tergenang ditengah jalan, namun mengalir ketepi jalan dan masuk ke drainase.
Sehingga pada kondisi jalan raya yang drainasenya tidak berfungsi dengan baik, biasanya akan menimbulkan genangan air disisi atau tepi jalan, ketika sedang hujan lebat.
Cara menyetir kendaraan beroda empat untuk mengantisipasi kondisi jalan yang ibarat ini yaitu dengan tidak mengendarai kendaraan beroda empat Anda di potongan sisi tepi jalan.
Untuk itu, pilihlah potongan tengah jalan ketika Anda berkendara, alasannya pada potongan tengah jalan ini struktur nya dibentuk lebih tinggi dari sisi jalan, jadi lebih kering atau tidak tergenangan air terlalu dalam.
Anda tidak sanggup melihat kondisi aspal yang tergenang air tersebut, sehingga apabila terdapat lobang yang dalam atau kontur aspal yang lemah, sanggup menimbulkan kendaraan beroda empat Anda terperosok lobang atau keluar dari tubuh jalan, bahkan bukan mustahil kendaraan beroda empat Anda akan terbalik.
Bahkan sanggup saja menghantam lobang yang cukup dalam yang tidak terlihat lantaran adanya genangan air, apalagi kalau marka pembatas jalan tidak terlalu terang terlihat.
4. Waspadai Genangan Air dan Selokan
Apabila Anda melewati jalanan yang memang sudah sering Anda lalui dan Anda mengetahui persis keadaan kondisi jalan tersebut, mungkin hal ini tidak terlalu Anda perhatikan.
Namun, apabila Anda melalui jalan yang sangat jarang atau bahkan mungkin tidak pernah Anda lalui sebelumnya, maka lebih berhati-hatilah ketika Anda menyetir dengan mencurigai genangan air dan selokan.
Anda harus tetap memperhatikan kondisi jalan, lubang dijalan, genangan air, hingga selokan, supaya Anda tidak terjebak atau terperosok di dalamnya.
Acuan yang sanggup Anda pilih yaitu pembatas jalan atau marka batas jalan.
Dan apabila marka batas jalan ini pun tidak terlihat jelas, maka ada baiknya Anda mengurangi kecepatan kendaraan beroda empat Anda ketika melewati genangan air di jalan.
Selain itu, Anda juga harus berhati-hati ketika melewati jalan yang dibagian kanan atau kirinya ada sungai yang meluap.
Sudah banyak informasi ihwal kecelakaan kendaraan beroda empat yang terjebak jawaban fatwa air sungai yang meluap ke jalan, dan kendaraan beroda empat yang melintas terseret arus.
Selalu perhatikan hal ini, lantaran sangat berbahaya dan berisiko fatal, yang sanggup menimbulkan kendaraan Anda terbawa arus ke sungai.
5. Menepi Ketika Jarak Pandang Hanya 1 Meter
Yang terbaik dan paling kondusif yang sanggup Anda lakukan yaitu berhenti ketika hujan benar-benar lebat dan menciptakan jarak pandang Anda menjadi semakin pendek.
Jarak pandang ketika berkendara yaitu merupakan contoh keselamatan berkendara pada ketika hujan lebat.
Jika jarak pandang Anda hanya 1 meter saja, maka sudah barang tentu menyetir dalam keadaan ini sangat berbahaya.
Sehingga sudah sepatutnyalah Anda menepi atau berhenti mengemudi.
Ketika Anda berhenti, apabila memungkinkan, hindari berhenti ditepi jalan raya, namun carilah daerah parkir yang keluar dari jalan raya, contohnya di teras-teras toko/ ruko atau diparkiran pusat perbelanjaan.
Namun apabila tidak memungkinkan, maka berhentilah ditepi jalan raya dengan tetap menyalakan lampu hazard kendaraan beroda empat Anda.
Hal ini dilakukan untuk memberitahukan kepada pengendara lain, bahwa Anda sedang menepi dan berhenti, sehingga akan mengurangi resiko Anda ditabrak dari belakang.
Selain jarak pandang, kondisi jalan juga menjadi salah satu pertimbangan penting.
Apabila Anda belum mengetahui kondisi jalan yang banyak tergenang air hujan, dan Anda tidak merasa nyaman dalam mengendalikan kendaraan, ibarat setir sering tertarik ke arah kiri atau kanan jawaban jalan licin, ada baiknya juga Anda segera menepi dan berhenti demi keselamatan Anda sendiri.
6. Menyetir Seperlunya
Menyetir dalam kondisi hujan lebat, selain tidak nyaman, yang disebabkan oleh jarak pandang yang terbatas, kondisi jalan yang licin dan tergenang air, juga sanggup sangat membahayakan.
Oleh lantaran itu, apabila keperluan Andapun tidak terlalu mendesak dan penting, maka segala keperluan Anda sanggup Anda tunda terlebih dahulu seraya menunggu hujan reda.
Anda juga sanggup mengecek cuaca dengan melihat keluar atau mencari informasi ihwal prakiraan cuaca baik dengan mendengar prakiraan cuaca diradio ataupun menontonnya di siaran televisi.
Baca juga: Cara Menghitung Pajak Kendaraan Bermotor dan Dendanya
Perhatikan cara Anda mengendarai kendaraan baik itu kendaraan beroda empat ataupun motor dikala hujan.
Mengendarai kendaraan kendaraan beroda empat ataupun motor, baik itu pada kondisi cuaca normal maupun ketika hujan Anda tetap harus berhati-hati.
Akan tetapi, ketika kondisi hujan, tingkat kehati-hatian Anda harus lebih tinggi lagi, alasannya resiko berkendaranya pun semakin tinggi.
Patuhi semua rambu kemudian lintas dan marka jalan, kedisiplinan Anda terhadap peraturan kemudian lintas dan kepekaan Anda akan kondisi jalan serta kendaraan juga sama penting.
Satu hal yang tidak sanggup dilawan didunia ini yaitu kondisi alam.
Anda tidaklah lebih mahir dari apa yang ada alam ini, gedung bertingkat, kapal-kapal tangker atau bahkan sebuah kota dalam sekejap hilang kalau Alam sudah bergejolak.
Apabila memang sudah sangat tidak memungkinkan untuk menyetir kendaraan beroda empat di bawah guyuran hujan lebat, maka lebih baik berhenti dan menunda perjalanan demi keamanan dan keselamatan Anda sendiri. Semoga bermanfaat dan Terimakasih! Sumber https://www.awambicara.id/