Nyobain Sayur Ebatan Di Sasak Resto
Jalan Dakota yang berada di Wilayah Rembiga, Mataram, Lombok ini dahulunya cuma jalan buntu lho, saya inget banget dulu cuma ada Lesehan Dakota yang berada di pojokan jalan, dikelilingi sawah.
Era berganti, Jalan Dakota pun ditembuskan ke Jalan Adi Sucipto, yang berbentuk abjad L, tujuannya untuk mengurai kemacetan di sekitar perempatan Rembiga, yang memang tiap pagi dan sore hari, kemacetannya luar biasa.
Kini Jalan Dakota dipenuhi oleh perjuangan usaha Kuliner, sebut saja Bebek Pondok Galih, Warung Mbok Wo, Raja Bebek, Sate Rembiga, Warung Rujak Cingur, Omah Sate Joglo dll. Nah di Bulan Maret 2018 ini muncul lagi 1 restoran gres bertema Lesehan yang menyajikan hidangan menu khas Sasak yang sudah jarang dijumpai, nama tempatnya yaitu Sasak Resto.
Karena masih gres opening, di depan resto nya belum ada papan nama yang menawarkan kalau resto ini ialah sasak resto, hingga menciptakan kita pun jadi ragu, sehabis parkir kendaraan, sebelum masuk, kita nanya dulu pada salah satu staff nya yang kebetulan lagi di area parkir, guna memastikan kebenaran daerah nya, eh ternyata memang benar dah ini Sasak Resto. Info dari beliau, memang plang nama nya belum dipasang (mungkin sekarang, pas postingan ini terbit, plang namanya sudah ada).
Dengan material utama batang pohon bambu berwarna coklat, daerah ini sangat eksotis, bukan cuma bambu bambu yang disusun membentuk bangunan ya, tapi penataan dan desain nya cukup cantik, pas banget buat kalian yang hobi foto foto, heuheuheu
Ada tidak mengecewakan banyak berugak di sini, kita pun menentukan yang bab tengah agak dalam, menghadap ke barat, supaya sekalian dapat menikmati sunset, alasannya di arah barat sana, terang terlihat sang matahari perlahan masuk cakrawala.
Selain belum ada plang namanya, buku hidangan nya pun sangat sangat sederhana, terdiri dari dua lembar kertas HVS ukuran F4 yang dilaminating, 1 lembar berisi daftar minuman dan satu l lagi berisi daftar makanan.
Meski sederhana dan pilihan hidangan nya enggak banyak, tapi cukup menarik perhatian kita lho, terutama untuk paket ke tiga yang harganya 80ribu, ada Gulai Lemak, Sate Pusut, Ebatan, Sayur Nangka, dan Olah Olah. By the way misal sayur nangkanya diganti sayur ares niscaya lebih Juara nih.
Nasinya disajikan dengan bakul, tradisional banget, sedangkan sayur sayurnya memakai rantang, memudahkan sang staff restoran untuk membawa ke daerah tamu, tinggal ditenteng pakai 1 tangan, nah pas hingga di berugak kita, gres dah dibuka rantang rantang nya.
Dari beberapa sayur ini, tentu saja Ebatan lah yang menjadi sosok pemain film utama nya, jujur aja saya belum pernah sih makan sayur ebatan, padahal masakan ini salah satu masakan khas lombok lho, jadi sayur inilah yang pertama kali saya cobain.
Ebatan ini terdiri dari berapa materi sayuran/dedaunan mentah, sebut saja tauge, daun kemangi, mentimun, kelapa parut dll, serta ditambah topping bawang goreng supaya makin gurih. Ueeenak ternyata, mengingatkan saya akan karedok, alasannya sama sama mentah, heuheuheu.
Tapi tampaknya lebih ueeenak kalau kita nyoba pribadi Nasi Ebatan nya di sekitar Pasar Sayang Sayang, alasannya disitulah banyak warung yang khusus menjual Nasi Ebatan, next dah kita cobain di sana. Sedangkan untuk sayur sayur yang lain juga enggak kalah yummy nya.
Nah buat kalian yang ingin tau juga ama sayur ebatan, sayur olah olah, ataupun masakan khas sasak lain, enggak ada salah nya untuk mencobanya di lesehan ini. Dan kini (2 bulan semenjak opening) ternyata hidangan nya sudah banyak berubah dan lebih lengkap. Ini nih bocorannya :
***
Peta Lokasi Sasak Resto, Lombok
.